Oleh : Najmia Zulfa Nahdiana
Dalam kehidupan, tentu sudah tidak asing dengan istilah karakter. Karakter secara umum diartikan sebagai watak pikiran, substansi sifat manusia, dan segala bentuk tindak laku dari seseorang. Karakter merupakan suatu sifat mendasar yang dimiliki oleh masing-masing individu dan dapat menentukan baik atau buruknya value dari individu tersebut. Jika seseorang memiliki karakter yang baik, maka ia akan memiliki value yang tinggi, seperti watak pemikiran, perilaku, sifat, dan empati. Begitupun sebaliknya, jika seseorang memiliki karakter yang buruk, maka akan rendah pula valuenya. Guna membentuk karakter yang baik pada masingmasing individu, kita perlu menilik seberapa penting pemahaman tentang pendidikan karakter. Melalui pendidikan karakter, kita mampu mengetahui karakter yang baik juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dengan karakter diri yang baik, pasti memiliki kebiasaan yang baik dalam kesehariannya. Kebiasaan baik, terlahir dari penanaman sifat serta perilaku yang baik. Salah satu dari perilaku yang dapat menjadikan kebiasaan baik, ialah perilaku integritas. Oleh karen itu, dalam pola pendidikan karakter tidak jarang membahas dan membincang soal integritas. Integritas ialah perilaku positif yang harus diterapkan oleh semua orang, khususnya para generasi muda. Integritas dalam KBBI ialah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh dan dapat memancarkan kewibawaan serta kejujuran. Integritas memiliki nilai inti berupa jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai integritas sangatlah penting untuk diterapkan dalam kehidupan. Namun ironisnya, realita yang terjadi justru banyak orang yang belum menerapkan nilai-nilai integritas.
Pendidikan karakter juga tentu menjadi hal penting dalam pembangunan generasi berintegritas. Integritas tidak akan dapat diterapkan jika karakter seseorang tidak terbuka untuk menerima hal-hal yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan pembinaan pendidikan karakter yang utuh guna membentuk generasi emas yang berkarakter, bermoral tinggi, dan memiliki kehidupan yang cerah. Seseorang dengan karakter yang baik pasti akan menunjukkan sikap aktualisasi yang bijak dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti dalam perilaku berintegritas, seseorang yang memiliki tingkat integritas yang tinggi, akan memiliki etos kerja yang mandiri, sederhana, dan pekerja keras. Aktualisasi integritas akan membuat seseorang bersikap adil, berani, dan peduli. Generasi muda memegang peranan yang begitu besar bagi masa depan, sehingga penanaman karakter dan pembiasaan perilaku berintegritas perlu dilakukan sedini mungkin. Karakter menjadi hal penting dalam membentuk identitas individu dan sangat mempengaruhi individu dalam berinteraksi sosial. Karakter memainkan peran utama dalam kehidupan manusia (Tuhuteru,dkk, 2023:4). Penanaman nilai integritas merupakan contoh aplikasi dalam penguatan karakter. Nilai-nilai integritas sangatlah dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan dan berdampak baik dalam menjaga keutuhan negara, ketertiban dunia kerja, sosialisasi masyarakat, hingga mampu menciptakan keharmonisan di lingkungan keluarga.
Pendidikan karakter menekankan nilai-nilai integritas untuk ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Namun penanaman karakter pada generasi muda tidaklah mudah, karena memiliki banyak hambatan, seperti pengaruh negatif dari media sosial, lingkungan pergaulan, dan tekanan sosial yang sering kali terjadi. Generasi muda kerap kali dihadapkan pada dilema etis dan godaan (Marlina,dkk, 2024:327-328). Pendidikan karakter ini juga mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Dalam sikap berintegritas, perilaku ini meliputi sikap atau keinginan untuk melaksanakan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti kritis dan alasan moral. Perilaku jujur dan bertanggung jawab, kecakapan interpersonal dan emosional memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, serta memiliki komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakat. Secara keseluruhan, pendidikan karakter berfokus untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga memiliki integritas moral yang tinggi dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat (Syafrizal dan Sari, 2024:82). Pendidikan karakter mampu membentuk setiap individu menjadi pribadi yang baik. Proses ini tidak hanya melibatkan pengajaran nilai-nilai, namun juga mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari (Armini dan Sri, 2024:118). Nilai integritas menjadi landasan perilaku untuk menjadi orang yang bisa diandalkan dalam ucapan, tindakan, dan pekerjaan. Integritas ialah tindakan yang sejalan dengan apa yang dinyatakan. Integritas termasuk salah satu dari beberapa nilai dasar pribadi yang wajib ada pada masyarakat (Raharjo, dkk, 2023:1). Aktualisasi integritas menjadi cerminan nyata dari pendidikan karakter. Generasi yang berintegritas, menjadi wujud pengaplikasian karakter yang baik, yang telah tertanam pada diri generasi muda. Karakter yang baik adalah modal utama untuk menjadi pribadi yang unggul dan berkualitas. Oleh karena itu, guna mencetak generasi yang kompeten, dibutuhkan upaya yang tepat untuk mewujudkan, salah satunya melalui penerapan pendidikan karakter, baik dalam lingkup keluarga, sekolah, dan kehidupan masyarakat. Pendidikan karakter perlu menjadi bekal sejak dini, agar di masa mendatang mampu mewujudkan generasi yang kompeten, bermutu, berkualitas dan berintegritas.