Oleh : Arinal Haq Fauziah
Generasi Z atau yang dikenal sebagai generasi Zoomer merupakan kelompok individu yang lahir dan tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi (Azzahrahelma, 2024). Era digital telah membawa perubahan signifikan bagi generasi Z dalam berbagai aspek kehidupan termasuk cara berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar. Media sosial sebagai salah satu hasil kemajuan teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari generasi Z karena memfasilitasi pertukaran informasi yang mempengaruhi pola pikir serta perilaku generasi Z. Di sisi lain, meskipun media sosial memberikan banyak manfaat tetapi tidak semua konten yang beredar bersifat positif. Konten negatif seperti cyberbullying, perbandingan sosial, dan informasi yang salah, sering kali memengaruhi kesehatan mental serta pembentukan karakter generasi Z. Menurut studi yang dilakukan oleh Common Sense Media pada tahun 2021, sekitar 70% remaja yang didominasi generasi Z mengaku merasa tertekan akibat konten yang dilihat dan dikonsumsi di media sosial (Common Sense, 2022). Hal ini menandakan perlunya strategi dalam upaya pemberian pendidikan karakter yang memanfaatkan platform media sosial untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik terutama nilai integritas.
KAMPANYE INTEGRITAS dirancang sebagai program inovatif untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pendidikan karakter. Program ini bertujuan untuk menyebarkan konten positif yang menekankan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan etika. Dengan memanfaatkan ruang interaksi yang sudah ada, diharapkan generasi Z dapat terinspirasi untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang berintegritas serta menjadi individu yang bertanggung jawab baik di dunia maya maupun dunia nyata. Media sosial berfungsi tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai platform edukasi yang efektif untuk generasi Z. KAMPANYE INTEGRITAS berupaya menjadikan media sosial sebagai ruang untuk menyebarkan konten edukatif yang berfokus pada nilai-nilai integritas. Melalui program ini, diharapkan generasi Z dapat saling mendukung dalam mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Konten yang disebarkan tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga dapat mendorong diskusi yang konstruktif di kalangan rekan-rekan sebayanya sehingga lebih melibatkan generasi Z tersebut dalam proses pembentukan pendidikan karakter.
Salah satu contoh konkret dari KAMPANYE INTEGRITAS adalah konten yang disampaikan oleh Husain Basyaiban, yang dikenal sebagai Kadam Sidik. Ia aktif memberikan pendidikan karakter berbasis ajaran Islam melalui media sosial. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan dalam setiap kontennya, Husain menekankan pentingnya integritas dalam melindungi diri dari pengaruh negatif. Hal ini membantu generasi Z untuk tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga pelaku aktif dalam membangun karakter yang baik. Dengan pendekatan yang berbasis nilai-nilai spiritual, konten yang dihasilkan tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku positif di kalangan generasi muda. KAMPANYE INTEGRITAS juga menawarkan fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Media sosial menyediakan berbagai format untuk menyampaikan konten, seperti teks, gambar, dan video yang sesuai dengan kebiasaan konsumsi media generasi Z. Pendekatan ini memungkinkan penyampaian pesan yang lebih menarik dan mudah diakses. Selain itu, komunikasi antar sesama generasi Z yang dilakukan oleh tokoh-tokoh muda dianggap lebih relevan dan dapat diterima dengan baik. Pesan yang disampaikan dengan gaya yang akrab bagi mereka membuat komunikasi lebih efektif dan berdampak positif (Sudarmi Melintas, 2024).
Di tengah arus konten negatif yang mudah diakses, KAMPANYE INTEGRITAS perlu menjadi sorotan untuk membuktikan bahwa generasi Z dapat peka dan peduli terhadap pendidikan karakter. Dengan menyebarkan konten yang berfokus pada integritas, generasi Z bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengedukasi diri sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungan sekitar. KAMPANYE INTEGRITAS juga dapat dikembangkan dengan membangun komunitas online yang menjadi ruang bagi generasi Z untuk saling berinteraksi dan berbagi pengalaman terkait integritas. Forum diskusi, grup media sosial, dan webinar rutin dapat digunakan untuk mendukung penyebaran pesan integritas secara kolektif. Selain itu, penting untuk menjaga minat audiens dengan menyajikan konten yang selalu diperbarui dengan topik yang relevan dan sesuai tren terkini yang disukai oleh generasi muda. KAMPANYE INTEGRITAS melalui media sosial merupakan pendekatan strategis untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada generasi Z. Dengan memanfaatkan platform digital yang sudah menjadi bagian dari kehidupan generasi Z, program ini mampu menyebarkan pesan positif secara luas dan fleksibel. Komunikasi antar sesama generasi Z, terutama yang disampaikan oleh tokoh muda seperti Husain Basyaiban, membuat pesan-pesan ini lebih relevan dan dapat diterima dengan baik. Dengan langkah-langkah berkelanjutan seperti pengembangan komunitas online dan kolaborasi dengan influencer, generasi Z diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas, beretika, dan bertanggung jawab di era digital.