Oleh : Mahbubatul Khoiriyah
Era digital telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan (Riezqi d.r, 2023). Era digital ditandai oleh penggunaan komputer, internet, ponsel, dan perangkat canggih lainnya yang memungkinkan transfer dan akses data digital (Meita Tri, 2024). Meskipun informasi mudah diakses di era teknologi saat ini, hal ini memiliki konsekuensi yang signifikan bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda. Tidak adanya integritas dapat menyebabkan disinformasi dan perilaku tidak etis, karena banyak informasi yang belum tentu benar beredar. Perkembangan digital telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, belajar dan menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun karakter yang kuat dan berintegritas di kalangan generasi muda. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, anak-anak dan remaja sekarang dapat mengakses berbagai sumber informasi tanpa batas. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh pengetahuan dengan cepat, namun menimbulkan tantangan yang besar terkait moralitas dan integritas. Tantangan integritas meningkat di era digital, di mana terdapat beberapa faktor yang mendukung. Diantaranya yaitu: pertama, akses ke informasi semakin mudah (Faris Hadinata, 2024), kedua manipulasi informasi (Romeltea, 2024), ketiga keamanan data (Puskomedia Indonesia, 2024), keempat etika digital (lutvi, 2024). Selain itu, penyebaran informasi yang salah atau hoaks menjadi salah satu tantangan utama integritas. Informasi yang tidak benar atau melanggar etika dapat dengan cepat menyebar melalui media online, hal tersebut dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku generasi muda. Supaya generasi muda dapat berpikir kritis dan bertindak etis dalam situasi tertentu, membangun karakter yang berintegritas sangatlah penting.
Hasil penelitian Tirto bersama Jakpat (2023) menunjukkan ada 37,87% responden yang mengaku secara tidak sengaja pernah menyebarkan berita bohong. Hal ini menyebabkan generasi muda bingung dalam membedakan antara informasi yang akurat dan tidak akurat. Selain ittu, platform media sosial sering kali menjadi tempat cyberbullying, penipuan, dan perilaku negatif lainnya (Sari dan Putri, 2019). Ini menunjukkan bahwa generasi muda membutuhkan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga membangun karakter yang kuat serta nilai-nilai moral yang baik. Seperti yang dinyatakan oleh (Riezqi, 2023) bahwa pendidikan berkualitas harus adil, inklusif, dan dapat diakses oleh semua siswa. Pendidikan juga harus mendorong kreativitas, pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan keterampilan sosial dan emosional. Ada beberapa solusi dalam menghadapi era digital dalam pendidikan (Irvan, 2023), diantaranya yaitu: pertama, dengan memakai teknologi dalam pembelajaran. Misalnya perangkat lunak saat pembelajaran, aplikasi mobile, dan platform pembelajaran online dapat membantu siswa berpartisipasi dan berinteraksi dalam kelas. Kedua, kolaborasi antara sekolah dan industri. Siswa kelas akhir dapat mempersiapkan diri untuk karir di era digital melalui magang, kunjungan lapangan, dan program kemitraan industri. ketiga, dengan pelatihan guru. Guru harus dilatih secara menyeluruh tentang cara menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Mereka harus dengan baik memanfaatkan perangkat digital dan memungkinkan pembelajaran interaktif. Namun, pelatihan guru yang sering dilakukan tidak menjamin guru mampu mengimplementasikannya dalam pembelajaran. Karena masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran yang konvensional karena tidak mengetahui penggunaan teknologi dengan baik (Jakad Publishing Group, 2024).
Pendidikan karakter semakin penting untuk membekali generasi muda dengan prinsip moral yang kuat untuk menghadapi dinamika dunia digital. Namun, metode pendidikan karakter yang lebih konvensional seringkali tidak menarik bagi generasi digital. Untuk mencapai hal ini, diperlukan solusi inventif yang menggabungkan teknologi dan pendidikan karakter. Aplikasi Edukasi Karakter Digital hadir untuk menjadi solusi dalam menghadapi persoalan tersebut. AEKD merupakan sebuah platform edukatif berbasis aplikasi, yang bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dengan teknologi digital. Aplikasi Edukasi Karakter Digital (AEKD.ID) merupakan sebuah aplikasi yang mengajarkan nilai-nilai karakter melalui pendekatan interaktif berbasis teknologi, menanamkan nilai-nilai seperti empati, kejujuran, tanggung jawab, integritas, dan sikap menghargai orang lain yang diajarkan melalui pendekatan yang menarik dan relevan dengan dunia digital. Aplikasi ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral secara interaktif, tetapi juga membantu siswa, guru, dan orang tua membentuk karakter yang berintegritas satu sama lain. Aplikasi ini akan menggabungkan materi pendidikan karakter dengan simulasi interaktif, permainan edukatif, dan permainan interaktif.
Aplikasi ini memiliki permainan dimana pengguna harus membuat keputusan berdasarkan nilai karakter dalam berbagai situasi. Nilai karakter dapat membantu pengguna membuat keputusan seperti bagaimana mengatasi tekanan teman sebaya untuk berperilaku tidak etis atau bagaimana menangani informasi yang tidak jelas. AEKD mensimulasikan kasus nyata yang sering dihadapi oleh anak-anak di dunia digital, seperti cyberbullying, hoaks, dan plagiarisme. Pengguna akan menemukan cara menangani dan menyelesaikan masalah dengan benar. Salah satu cara untuk menyampaikan pesan moral yang kuat adalah melalui video pendek dan animasi yang menceritakan kisah-kisah inspiratif dan penuh pelajaran. Aplikasi ini memiliki fitur evaluasi yang memungkinkan pengguna menilai perkembangan karakter mereka. Orang tua dan guru juga dapat berbicara tentang nilai-nilai yang dipelajari melalui aplikasi. Selain itu AEKD juga memiliki fitur forum diskusi dan tantangan mingguan, fitur ini membantu pengguna berkolaborasi dan belajar berpikir kritis serta memecahkan masalah. Cara menggunakan Aplikasi Edukasi Karakter Digital (AEKD) adalah sebagai berikut: pertama, Pendaftaran Akun, unduh AEKD dari Google Play Store atau App Store. Kedua, registrasi, setelah aplikasi terinstal, buka aplikasi dan pilih opsi “Daftar”. Formulir pendaftaran harus diisi dengan data seperti nama, alamat email, dan kata sandi. Ketiga, masuk ke aplikasi, menjelajahi konten dashboard. Setelah pengguna masuk, akan melihat dashboard yang berisi berbagai pilihan. Ada fitur pencarian, pengguna dapat menemukan konten tertentu dengan lebih cepat dengan menggunakan fitur pencarian. Keempat, belajar melalui bacaan interaktif, baca bahan yang disediakan. Setiap topik biasanya memiliki penjelasan mendalam. Tonton video, tonton video terkait yang memberikan penjelasan lebih lanjut tentang konsep karakter, moral, dll. Setelah itu, ada juga konten kuis dan tugas. Uji pemahaman siswa tentang materi dengan mengerjakan kuis. Tugas dapat berupa proyek atau praktik yang dapat dilakukan setiap hari. Kelima, evaluasi dan pengembangan diri cek hasil kuis, pengguna dapat melihat hasil kuis dan mendapatkan umpan balik setelah menyelesaikannya. Kemudian yang terakhir yakni konten catatan pribadi, catat hal-hal penting atau pengamatan pribadi tentang perkembangan karakter siswa dengan fitur catatan.
Proses implementasi Aplikasi Edukasi Karakter Digital (AEKD.ID) dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut: Pertama, persiapan Awal, yakni tentukan tujuanpengguna dengan menggunakan aplikasi ini. Misalnya, pengguna mungkin ingin mempelajari cara menjadi jujur, bertanggung jawab, atau mengatasi hoaks di media sosial. Kemudian bisa diskusi dengan guru atau pihak sekolah terlebih dahulu sebelum memulai, mungkin bermanfaat untuk berbicara dengan guru atau pihak sekolah untuk memastikan bahwa mereka juga mendukung penggunaan aplikasi ini. Kedua, mulai menggunakan aplikasi AEKD.ID Cari aplikasi AEKD.ID di App Store atau Play Store, lalu download dan instal. Setelah itu, eksplorasi aplikasi, setelah login, periksa fitur apa yang tersedia. Dalam kebanyakan kasus, akan ada dashboard yang membantu pengguna memilih materi pembelajaran, video, kuis, dan tugas interaktif lainnya. Ketiga, menggunakan aplikasi dalam pembelajaran sedikit demi sedikit. Misalnya, pengguna dapat memulai dengan membaca tentang cara menghadapi cyberbullying atau menonton video tentang pentingnya kejujuran, dll. Keempat, mencoba diterapkan dalam kehidupan nyata. Gunakan pengetahuan yang diperoleh dari aplikasi untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. Misalnya, Anda dapat mengingat pelajaran aplikasi tentang memverifikasi informasi saat teman atau orang lain membagikan berita hoaks. Setelah itu bisa diskusikan dengan teman atau orang tua untuk berbicara tentang apa yang dipelajari. Selain itu, pengguna dapat berbagi ide dan pengalaman dengan fitur diskusi aplikasi. Kelima, Evaluasi diri dengan mengikuti tes atau kuis. Akan ada kuis di aplikasi untuk menguji pemahaman pengguna. Untuk mengetahui seberapa jauh Anda memahami nilai-nilai karakter yang dipelajari, coba jawab kuisnya. Setelah itu, catatlah perkembanganmu di aplikasi untuk mengetahui data perkembangan pengguna. Misalnya, sebutkan semua masalah yang telah diselesaikan dan bagaimana pengguna telah berkembang dalam cara bertindak dalam situasi tertentu. Mempelajari AEKD.ID memiliki banyak keuntungan, seperti: pengembangan karakter, pembelajaran interaktif, meningkatkan kesadaran diri, fasilitas diskusi, Aksesibilitas,Belajar dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, membuatnya fleksibel untuk semua orang. Dengan dukungan dari berbagai pihak, AEKD.ID diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun generasi yang menghargai nilai-nilai moral.