Nikky Larasati – Tentang Aku

Terlahir dari keluarga sederhana dengan perekonomian pas-pasan tak menyurutkan semangatku untuk mengejar mimpi bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Meski tidak mudah, nyatanya saya bisa menembus segala penghalang yang ada dan diterima kuliah dengan jurusan yang saya inginkan yaitu teknik sipil. Bahkan, saya bisa menjadi kandidat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang nantinya akan membebaskan saya dari biaya kuliah selama 8 semester.Nama saya Nikky Larasati dan nama panggilan saya Nikky. Dilahirkan di Jombang pada 28 Mei 2004 yang berarti sekarang saya berumur 19 tahun. Memiliki seorang kakak laki-laki menjadikaan saya anak ke-2 dari dua bersaudara. Sekarang saya sedang belajar di Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya sebagai mahasiswa baru prodi Teknik Sipil. Alasan mengapa saya mengambil jurusan ini disebabkan karna melihat besarnya peluang lapangan pekerjaan dan karir yang besar seiring dengan pesatnya kemajuan dari berbagai aspek di negeri kita ini.Saya lulusan dari Madrasah Aliyah Hasanuddin tahun ajaran 2022/2023 jurusan MIPA. Saya memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap organisasi dan kepemimpinan. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan saya selama menjalankan masa studi di Madrasah Aliyah Hasanuddin. Saya belajar banyak hal mengenai leadership melalui kegiatan OSIS. Saya menjabat sebagai sekretaris 2 dan pernah juga menjabat sebagai bendahara 1 OSIS. Dari sekian banyak event, saya menempatkan diri saya agar menjadi seseorang yang fleksibel, artinya tidak terpaku pada satu bidang seksi saja. Saya sering menjadi seksi acara yang mengurus rundown serta menentukan pengisi dari event tersebut.

Hal ini menjadi sangat menantang saat saya menjadi ketua OSIS di periode 2021/2023. Bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan dan diucapkan, pantang menyerah ketika terjadi sebuah perselisihan, tepat waktu dan peduli terhadap sesama adalah beberapa poin penting yang saya pelajari selama menjabat. Selain itu, dengan turut andil dalam organisasi tersebut membuat saya memiliki banyak relasi sebagai upaya mengembangkan diri, memiliki semangat untuk selalu berproses dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun belum memiliki prestasi yang mencolok, keberhasilan saya masuk kejurusan teknik sipil di perguruan tinggi merupakan pencapaian yang sangat berarti bagi saya. Pasalnya perjuangan masuk perguruan tinggi memang tidak semudah yang di bayangkan, bahkan banyak orang yang belum berkesempatan untuk masuk perguruan tinggi dengan jurusan yang mereka inginkan dan lebih memilih berkerja terlebih dahulu lalu mengulang ujian masuk tahun berikutnya. Perjuangan saya masuk perguruan tinggi pun tentu tidaklah mudah. Banyak usaha,waktu, bahkan materi yang telah saya korbankan.

Pada jalur pertama, saya mendaftar di dua perguruan tinggi melalui jalur SNBP dan dinyatakan tidak lolos. Kemudian, mencoba pada jalur SNBT juga menghasilkan hasil yang sama. Meskipun demikian, saya tidak menyerah. Saya mencoba jalur prestasi kepemimpinan dengan menggunakan sertifikat ketua OSIS, juga dinyatakan tidak lolos. Bahkan setelah mendaftar secara mandiri di tiga universitas berbeda, saya tetap tidak berhasil. Meskipun hampir putus asa, orang tua sangat menginginkan saya berkuliah, sehingga akhirnya saya mencoba lagi dan berhasil diterima di Universitas Islam Negri Sunan Ampel. Kedua orang tua saya sangat bahagia melihat ketekunan anaknya yang tidak pernah menyerah, bahkan setelah mengalami kegagalan berulang kali, hingga akhirnya berhasil diterima di perguruan tinggi dengan jurusan yang saya inginkan. Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa usaha selalu bernilai, meskipun jalannya penuh dengan kesulitan.Awalnya, saya tidak memiliki keinginan untuk memasuki jurusan teknik sipil, karena impian saya adalah mengejar pendidikan di bidang bisnis. Saya ingin mengembangkan toko online yang telah saya rintis sejak SMP, dan perjalanan ini penuh dengan tantangan, terutama bagi pemula seperti saya yang memiliki modal terbatas. Pada saat yang sama, pandemi COVID-19 mulai merebak, menambah kompleksitas perjalanan bisnis saya. Tetapi berkat tekad dan ketekunan saya, saya berhasil menjalankan bisnis online saya hingga saya mencapai tingkat SMA kelas 12. Saya ingin melanjutkan pendidikan di bidang bisnis untuk mengasah keterampilan yang telah saya kembangkan, namun orang tua saya memiliki kekhawatiran tentang biaya yang akan dikeluarkan di masa depan. Saya berusaha meyakinkan mereka, tetapi mereka tetap ragu. Saat itu, saya mencari saran dari seorang guru, yang pada akhirnya menyarankan saya untuk memilih jurusan teknik sipil. Meskipun awalnya saya tidak begitu yakin dan meminta alasan yang lebih konkret, guru tersebut terus meyakinkan saya untuk memilih jurusan tersebut. Saya kemudian memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang apa itu teknik sipil, dan ketika saya mengetahui prospek karir yang sangat menjanjikan, saya mulai tertarik. Akhirnya, saya sepenuh hati berkomitmen untuk mengejar jurusan teknik sipil ini dengan tekad yang kuat.

Setelah berhasil diterima, saya merasa bingung dengan besarnya biaya yang harus saya tanggung. Pasalnya, saya masuk melalui jalur mandiri. Rasa ragu dan bimbang muncul, apakah sebaiknya saya mengambil kesempatan ini atau tidak? Terutama karena keadaan ekonomi keluarga kami sedang menurun. Saya memutuskan untuk meminta saran dari kedua orang tua saya. Mereka menyarankan agar saya mengambil kesempatan ini tanpa terlalu memikirkan biaya. Meskipun awalnya ragu, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut. Namun, perjalanan saya belum berakhir. Saya mencoba mencari informasi tentang proses banding UKT (Uang Kuliah Tunggal), namun ternyata tidak berlaku untuk mahasiwa baru. Tidak menyerah, saya mencari alternatif lain. Saya mulai mencari informasi tentang berbagai jenis beasiswa. Akhirnya, ada kabar baik yaitu pembukaan untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Semangat saya kembali membara, dan saya berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meringankan beban biaya kuliah.

Pendaftaran program beasiswa menjadi perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Dari awal hingga pengumuman hasil, saya menghadapi berbagai perasaan, mulai dari ketakutan hingga semangat yang membara. Awalnya, saya merasa takut dan pesimis tentang kemungkinan tidak lolos. Bagaimana jika saya tidak berhasil? Bagaimana cara mengatasi biaya kuliah jika tidak mendapatkan beasiswa? Pertanyaan-pertanyaan ini menghantui pikiran saya. Namun, dengan tekad yang kuat, saya mengumpulkan semua persyaratan yang diperlukan. Saya meminta surat keterangan tidak mampu dari desa, mengumpulkan bukti penghasilan orang tua, dan mengambil berkas-berkas dari sekolah lama. Semua itu demi satu tujuan: mendapatkan beasiswa.Setelah melalui proses yang melelahkan, akhirnya saya menerima kabar bahagia yang mana saya dinyatakan lulus program beasiswa KIP. Saya sangat bersyukur dan bertekad untuk memanfaatkan beasiswa ini sebaik mungkin, serta memberikan kontribusi yang baik kepada program tersebut. Meskipun awalnya merasa bingung tentang langkah awal yang harus diambil, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil peran sebagai Bendahara Pengurus Harian (BPH) dalam Ambisi KIPK 2023. Saya berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mencapai tujuan ambisi tersebut. Setelah berhasil mendaftar, saya merasa sangat dihargai karena diterima, mengingat banyaknya pesaing yang tidak berhasil. Sebagai bendahara, saya berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawab ini dengan baik dan menjadi pengurus yang bertanggung jawab di Ambisi KIP-K Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *