Hai, Sebelumnya perkenalkan aku icha ameylia putri yang biasa dipanggil icha. Aku adalah mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Melalui goresan tinta tak berpena ini aku hanya ingin menuliskan kisahku. Yang menurutku Tahun 2023 adalah tahun terberat yang pernah aku rasakan, tahun dimana keluargaku diberikan cobaan yang begitu banyak. 27 februari 2023 adalah hari dimana ibuku yang aku tau sangat sehat dan tiba-tiba jatuh sakit hingga harus di oprasi di hari itu juga, sedangkan minggu-minggu itu aku juga harus melaksanakan ujian kelulusan, hal itu yang membuat aku berfikir dan merasa kasihan pada kedua orang tuaku. 28 maret 2023 adalah hari dimana aku tidak lolos seleksi SNBP, hari itu aku merasa gagal dengan apa yang sudah aku perjuangkan dan terkadang aku berfikir untuk tidak lagi mendaftar di perguruan tinggi karena aku berkaca pada masalah yang menimpa keluargaku dari permasalahan yang sudah terjadi hanya uang yang bisa menyelesaikannya, namun kedua orang tuaku meyakinkan dengan kalimat penenangnya jika tidak ada masa depan yang mudah untuk diperjuangkan, masing-masing mempunyai takaran sendiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, detik itu aku merasa sedikit percaya diri dengan apa yang sudah terjadi karena aku percaya pada garis takdir Tuhan. 10 mei 2023 harapan yang aku fikir akan menjadi perjuangan terakhir untuk memperoleh jas kebanggan, ternyata aku kembali kecewa karena ekspetasiku sendiri, aku tidak tau apa yang direncanakan Tuhan yang menurutku ini sakit untuk aku menerimanya namun selepas itu aku pasrah untuk masa depan seperti apa yang Tuhan gariskan untukku. Saat itu aku mendapatkan saran dari orang terdekatku jika aku harus mecoba lagi namun dengan konsekuensi yang sama. Dari semua kegagalan yang terjadi aku memberanikan diri untuk bercerita kepada kedua orang tuaku jika hati kecilku ini menginginkan surabaya untuk menjadi rumah keduaku karena sebelumnya kedua orang tuaku memintaku untuk memilih universitas yang ada di yogyakarta, walaupun kata orang yogyakarta adalah kota “pelajar” jika yang belajar tidak mengnginkan kota itu apakah mungkin bisa mendapatkan salah satu universitas disana?. Itulah kalimat yang sempat aku katakan pada ibu dan ayahku, disini aku terus meyakinkan kedua orang tuaku bahwa aku bisa memiliki jas kebanggan yang aku idamkan.
Beberapa hari kemudian aku mencari informasi terkait pendaftaran perguruan tinggi di surabaya hingga aku menemukan laman UIN SURABAYA yang setelah aku buka dan aku baca terkait informasi penting aku memberanikan diri untuk mendaftar mandiri reguler, sampai pada tanggal 10 agustus 2023 aku mengikuti tes di kampus gunung anyar, aku yang pada dasarnya miskin ilmu agama bertarung dengan tes yang dominan agama sedikit syok dan bingung, namun dengan kepercayaan tinggi aku LOLOS tes. “ALLHAMDULILLAH” berteriak dan menangis bahagia pada saat itu, yang pada akhirnya harus mendapatkan fakta jika uang UKT semester satu harus dibayar diawal dengan prodi yang aku ambil aku mendapat UKT yang cukup besar bagi keluargaku pada saat itu, yang faktanya ekonomi keluargaku juga buruk, ketika aku memberi tahu keluargaku tentang berita ini mereka belum bisa menyanggupi untuk membayarkan uang UKT itu setelah aku tau itu aku hanya terdiam dan menangis, aku tau ini sulit tapi jika tidak ada usahanya juga tidak akan ada gunanya, sampai dititik itu aku sudah berusaha sebisaku untuk mendapatkan pendidikan jenjang perkuliahan seperti yang kedua orang tuaku mau namun harus kembali dipatahkan karena keadaan.
Pada saat itu aku sudah benar-benar menyerah dengan keadaan, aku tidak tau siapa yang mau aku salahkan karena hal ini, namun do’a yang setiap hari aku panjatkan berbuah hasil yang pada malam itu kedua orang tuaku datang kekamarku dengan membawa uang sejumlah UKT ku, aku tidak berhenti mengucap terima kasih kepada kedua orang tuaku, yang awalnya aku kira harapanku tidak jauh lagi, ternyata bisa sampai sejauh ini. “selamat datang disurabaya” kalimat yang membuatku tidak berhenti mengucap syukur untuk takdir yang tidak sama dengan apa yang aku fikirkan, aku tidak tau rencana kedepannya seperti apa namun aku terus berharap dan berdo’a untuk semua akan jauh lebih baik. Aku juga berharap “DREAMS COME TRUE” mimpi itu benar-benar nyata untuk orang yang tidak berhenti berusaha dan berjuang untuk masa depannya, dan mulai hari ini ikuti kata hati namun jangan lupa dengan restu kedua orang tua. Mungkin ini sedikit cerita dari kisahku, aku tidak berharap banyak aku hanya mengutarakan apa yang selama ini aku pendam, suka duka setiap orang berbeda dan ini suka dukaku bersama mimpiku.