Zakiatul kamilia – Aku di Depan Pintu Perjuangan

Kata pepatah “senja adalah perpisahan yang paling indah”. Tapi tidak untuk ku, bagiku senja adalah perpisahan yang paling menyakitkan dimana saat senja aku kehilangan sosok yang dianggap oleh anak perempuan pertama ini sebagai cinta pertamanya. 

” Zak ndang resik i omah e ” Kata ibu. Sore itu seperti biasa ibu menyuruhku untuk membersihkan rumah. “Ndang resik i omah e na gantian jogo bapakmu” Lanjut kata ibu. Tetapi kalimat terakhir itu yang tidak biasanya diucapkan ibu yang sangat menyakitkan bagiku. “Iya buk niki tak bersihi” Ucap ku. Akupun membersihkan rumah, menyapu, mengepel dan lainnya setelah itu aku pergi mandi, saat aku selesai mandi lalu keluar ternyata semua keluarga besarku sudah berkumpul di ruang tamu dengan kondisi ibu menangis. “Nyebut kak la ilaha illallah” Ujar ibu kepada bapak, aku tersentak sembari mencerna suasana, “buk loh wonten nopo? ” Aku bertanya “ndang sholat ashar ndang rene” Ucap ibu sesenggukan. Setelah sholat ashar aku pergi ke ruang tamu menemui ibu ku bersama adik ku, ” Ndok, cong saiki wocokno yasin tujukno kanggo bapakmu ” Ucap ibu kepada kami berdua, tanpa bertanya apapun kami berdua pun membaca yasin yang ditujukan kepada bapak kami, setelah itu keadaan makin tak terkendali, bapakku mulai tak sadarkan diri. Akhirnya ibu memutuskan memanggil dokter untuk memeriksa bapak. “Niki buk dari perut bawah sampai kaki pak amin ini mengalami stroke, dan pernafasannya sudah mulai berat, jadi bapak tidak boleh di tidurin atau bisa menyumbat pernafasan nya” Ucap pak dokter, ” Trus kpye iki? Lek digowo nak rumah sakit dikiro covid ” Tanya ibu kepada dokter, ” Tetapi bu bapak butuh tindakan lebih lanjut atau tidak akan terlambat ” Ucap pak dokter. Akhirnya ibu pun menyetujui untuk membawa bapak ke rumah sakit, setelah ambulans tiba di depan rumah, semua tetangga dibuat bingung dengan datangnya ambulan didepan rumah kami. ” Iku lapo ono ambulan? Sopo seng loro? ” bisik beberapa tetangga. 

Malam itu suasana makin tak terkendali, beberapa tetangga membantu mengangkat bapak ke atas papan angkat, bapak pun ditidurkan dan segera dibawa ke rumah sakit, tetapi waktu akan dimasukkan kedalam ambulan disaat itulah aku kehilangan cinta pertamaku. “innalillahi wainna ilaihi rajiun”, bapak meninggal saat akan dimasukkan kedalam ambulan, disaat itulah duniaku hancur, ragaku tak lagi utuh, lemas tak berdaya, tak tahu apa yang akan aku perbuat, otakku kembali memutar beribu memori usang, kembali kepada kenyataan pahit bahwa sekarang separuh duniaku sudah runtuh tak tersisa, seketika rasa sesal pun menyeruap dalam konsonan jiwa, entah mengapa tapi sungguh rasa sakitnya tak dapat diutarakan dengan kata-kata. 

8 bulan kemudian

“Disampaikan kepada saudari zakia dari sugihan harap segara ke kantor karena mendapatkan telfon, sekian terimakasih” ucap mbak pengurus pondok di spiker. Nyaring terdengar suara spiker di asramaku, Aku bergegas menuju kantor pondok untuk menerima telfon, “ pasti ibu yang telfon, nanti aku akan bilang kalo aku mau kuliah di Yogyakarta” bisik ku dalam hati.

Sesampainya di kantor aku bertanya kepada mbak pengurus pondok “ Mbak telfon untuk zakia sugihan dimana ya?” tanya ku, “disitu disamping lemari buku” ucap mbak pengurus. Aku berjalan menuju lemari buku lalu mengambil telfon dan melihat siapa yang menelfonku, “ loh kok bukan nomernya ibu” ucapku dalam hati, dengan rasa penasaranku aku lalu menelfon nomer yang tidak ku kenal, “ Assalamualaikum”ucap ku di telfon, “ waalaikum salam” ucap seseorang sana. Setelah mendengar suaranya aku tersentak dan sadar bahwa aku mengenal suara itu, “ maman?” ucapku pada seeorang, “iya zak ini maman” ucap seseorang di sambungan telfon. Ternyata yang menelfon ku adalah pamanku. Aku masih terdiam terpaku mencerna kata kata itu, ” Nanti sama coba nyari info beasiswa ya” ucap pamanku, sedikit aku bisa mengendalikan emosi ku, lalu akupun bertanya ” Beasiswa apa man? ” Tanya ku, “ Beasiswa buat kuliah, biasanya ada beasiswa bidikmisi, beasiwa unggulan dan lain-lain, nanti coba tanya sama guru BK kamu ya sama nanti kamu coba searching tentang beasiswa “ ucap pamanku, “ baiklah nanti aku coba nyari informasi” ucapku, “ yaudah gitu aja ya zak besok paman telfon lagi “ ucap pamanku, “iya man” ucapku. Dan percakapan di telfon itu pun berakhir, tapi tidak dengan beban fikiran ku. Aku pun berjalan kembali ke asrama dengan segala fikiran yang berkecamuk.

Keesokan harinya aku pergi ke ruangan BK, yah benar untuk menanyakan masalah beasiswa kuliah. “ jadi nak beasiswa bidikmisi mulai tahun ini namanya dirubah jadi beasiswa KIP-K, nah beasiswa ini beasiswa yang hanya ditujukan kepada mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi “ ucap bu guru BK, “ bagaimana cara daftar beasiswa KIP-K itu bu? “ tanya ku kepada bu guru BK, “ Nah beasiswa ini harus mempunyai kartu indonesia pintar (KIP) “ ucap bu BK, “ lalu bagaimana anak yang tidak memiliki kartu Indonesia pintar ( KIP ) bu ? “ tanya ku, “ untuk anak yang tidak memiliki KIP tetap bisa ikut tapi tahap-tahap yang di lalui lebih banyak dari pada yang sudah punya KIP” jelas bu BK, “Ya Allah kok rumit ya, tapi gapapa zakia pasti bisa” bisik ku dalam hati, “ kira-kira pendaftaran dimulai kapan ya bu?” tanya ku, “nanti kalau ibu ada informasi selanjutnya kamu tak kasih tahu ya” ucap bu BK. 

Setelah selesai konsultasi tentang beasiswa aku pun pamit menuju kantin, disana aku melihat beberapa teman ku seperti sedang membicarakan sesuatau, aku mencoba menghampiri mereka, “ kalian sedang membicarakan apa?” tanya ku pada mereka, “ tentang masalah beasiswa KIP-K, katanya besok sudah mulai pendaftaran” ucap ilma salah satu temanku, “ eh sumpah? Besok? Btw syarat pendaftarannya apa aja ya?” tanya ku, “ kemaren aku sempat lihat di internet syarat dan tahap pendaftarannya. Untuk syarat nya ada 5 syarat, yang pertama yaitu siswa SMA atau sederajat yang lulus pada tahun 2019,2020 dan 2021, yang kedua memiliki Nomor Induk siswa nasional (NISN)), Nomor Pokok Sekolah Nasional ( NPSN ), dan Nomor Induk kependudukan (NIK) yang valid, yang ketiga yaitu memiliki potensi akademik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi yang di dukung bukti dokumen yang sah, yang ke empat yaitu  siswa SMA atau sederajat yang lulus berjalan dengan potensi akademik baik dan mempunyai KIP atau KKS atau DTKS, yang keliman yaitu lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru dan diterima di PTN atau PTS “ jelas ilma, “ Nah tahap- tahap pendaftarannya ada 3, yang pertama tahap pendaftaran, yang kedua tahap wawancara, yang ketiga pengumuman” lanjut ilma.

Setelah penjelasan panjang lebar dari ilma, besoknya aku dan teman-teman yang juga ingin daftar KIP-K berkumpul di lab computer untuk mendaftar KIP-K, rumit nggak? Iya rumit banget. Sebelum pendaftaran aku sudah memepersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan sehingga pas waktu pendaftaran lebih mudah.

Aku tidak lolos SNAMPTN, akhirnya aku daftar SPAN-PTKIN dan SBMPTN, waktu aku daftar SBMPTN aku menyertakan KIP-K ku, sehingga pendaftran SBMPTN ku tanpa biaya, tapi ternyata aku diterima di lajur SPAN-PTKIN di kampus UINSA  dan pamanku melarangku ikut SBMPTN, otomatis aku di diskualifikasi menjadi perserta SBMPTN.

 Akhirnya aku mencoba mencari informasi bagaimana caranya KIP-K ku bisa dibuat di UINSA, ternyata ada salah satu teman se prodiku yang juga nasibnya sama halnya dengan ku. Aku pun mencoba bertanya lewat chat WA.

“ Assalamualaikum alif, mau tanya kamu juga daftar KIP-K kan, gimana caranya daftar di UINSA?” tanya ku

“Waalaikum salam zak, iya aku juga ikut tapi KIP-K yang kita daftar itu milik kemendikbud, sedangkan UINSA itu kemenag, jadi otomatis KIP-K kita hangus zak, tapi tenang UINSA juga punya KIP-K UINSA sendiri, jadi nggak usah khawatir” ucap alif

“owalahh aku takut nggak keterima lif” ucapku

“ loh kenapa takut kan belum dicoba, kalau kau punya kemauan jangankan dirimu,tuhan pun ikut serta membantu. Apapun yang kau lakukan selalu libatkan tuhan dalam setiap urusanmu, jangan pernah berhenti mencoba, kau ingat kata pepatah ‘gagal adalah awal dari kesuksesan’, so semakin banyak kegagalan semakin dekat dengan kesuksesan” ucap alif

“iya juga ya lip, yaudah lip makasih informasinya dan motivasinya” ucap ku

“ sama-sama, besok tak info kan lagi tentang KIP-K UINSA” ucap alif

Setelah berbicara dengan alif aku pun termenung dengan apa yang di katakanya padaku, dari situ aku termotivasi untuk tak mudah menyerah. Akhirnya aku mencoba kembali daftar KIP-K tapi KIP-K UINSA, tak jauh beda dengan KIP-K kemendikbud membuatku lebih mudah melalui pendaftaranya.

Akhirnya pendaftaran pun dibuka, aku alif dan beberapa teman se prodiku mulai ikut tahap pertama yaitu pendaftaran, kami saling tukar informasi tentang proses KIP-K UINSA ini, sampai pada akhirnya pengumuman tahap pertama alif dan beberapa temanku tidak lolos, dan yang lolos tahap pertama ada 5 anak dari prodiku aku, fina, yuar, firoh dan nafisa.

Waktu pengumuman tahap pertama aku baru sampai di sidoarjo, sebab ada beberapa acara yang harus aku hadiri, bagaimnapun aku harus kembali pulang untuk mengikuti tahap kedua yakni wawancara, perjalanan sidoarjo lamongan bukan perjalanan yang dekat, berangkat dari bungurasih naik bis menuju wilangun kurang lebih satu jam, lalu naik bis dari wilangun menuju paciran kurang lebih dua jam, dari paciran menuju rumah kurang lebih lima belas menit.

Tibalah aku dirumah, lelah? Iya aku lelah?, tapi ketika bisa mengubah lelah menjadi lillah mengapa harus berhenti?. Besoknya sekitar jam 10.00 WIB tahap wawancara dimulai, aku di rumah dengan ibu. Saat aku wawancara dimulai ibu menunggu didapur, “yaudah mbak Zakia wawancara nya selesai, semoga sukses selalu” Ucap ibu penguji, “baik bu terimakasih banyak” Ucap ku. Aku mematikan laptop dan ” Ibuuuu aku sudah selesaiii” Teriak ku pada ibu, “alhamdulillah” Ucap ibu, hari itu pun berakhir dengan lega, tinggal menunggu pengumuman tahap dua. ” Ya Allah engkau yang maha Tahu, semua ku serahkan pada mu ya Allah, apapun hasilnya nanti aku tidak terlalu berharap, aku hanya berharap kepada engkau” Ucap ku dalam doa. 

Nanti malam, pengumuman tahap kedua. Hatiku dag dig dug menunggu SK pengumuman turun, entah mengapa tapi aku tak bisa membayangkan jika tidak diterima, mungkin aku akan memutuskan untuk tidak kuliah. Sekitar jam 19.00 SK pengumuman akhinya turun, tangan ku bergetar, hatiku tak menentu, Jujur nggak berani buka SK nya, tapi harus aku buka, dan ” Aaaaaaaaaaaa aku keterima, ibuuuuu, nenekkk aku keterimaaaaa ” Ucap ku histeris, aku berlari keluar rumah menuju ibu dan nenek ku, “alhamdulillah” Ucap mereka bersamaan. Setelah itu aku kembali ke kamar dan memberitahu semua orang tentang diterimanya aku di KIP-K, malam itu adalah malam yang paling bahagia yang kurasakan.

Tapi ternyata itu adalah sebuah awal dari semua perjuanganku saat ini, dimana aku tetap dituntut bagaimana bertahan hidup di Surabaya, di kota yang semua tak ada yang murah, di tuntut untuk bisa menggunakan uang KIP-K tanpa tambahan uang dari orang tua. Yang pada akhirnya aku faham bahwa banyak sekali hal-hal yang dapat kita rasakan tanpa kita inginkan. Semua orang menginginkan hidupnya bahagia, tetapi takdir mengatakan hal sebaliknya. Dan tak ada satupun orang yang ingin di kecewakan. Berusaha mempercayai seseorang, tetepi dikecewakan.

-Tamat-

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *