Seorang anak lahir di desa yang begitu ramah dengan keluarga yang sederhana dan tak banyak tingkah.Hehe,ya..itulah aku.sedikit background tentang keluargaku,memang keluarga yang tak banyak harta tapi kami selalu yakin bahwa selalu ada jalan selama tujuan awal yakni kebaikan.dalam banyak hal,prinsip tersebut sudah terbukti dalam kehidupan kami sekeluarga.
Semisal cerita hari ini,ketika diriku berhasil menjadi bagian teman-teman Ambisi KIPK Uinsa 2021.awal mula,dimulai dengan lulus sekolah ditingkat MA. Sebelum lulus banyak sekali dorongan,masukan,dukungan agar saya bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi tujuannya tentu lebih menambah wawasan dan semangat secara moril.akan tetapi,ada cerita unik yakni,dukungan tersebut adalah berasal dari orang-orang yang berada dari kalangan eksternal,dalam artian bukan bagian dari keluargaku.tujuan awal setelah lulus MA rencana awal saya yakni bisa mendapatkan pekerjaan yang sekiranya hasil dari pekerjaan tersebut bisa membantu perekonomian keluarga dan kalaupun masih ada bisa menabung untuk kuliah pada tahun sselanjutnya.secara tiba-tiba,plan/rencana awal tadi berubah seketika karena banyaknya dorongan,semangat,dan motivasi agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.dari situlah saya meminta restu,dan pendapat orang tua tentang rencana saya untuk bisa lanjut ke perguruan tinggi.tanggapan orang tua yakni,di persilahkan asalkan masuk ke perguruan tinggi yang swasta,karena mereka takut akan biaya.selain itu mereka juga berkata “ora usah mekso, nek ancen awkmu ora kerso,timbang nyusahne wong tuwo.” Perkataan tersebut bagi saya kode agar tidak melanjutkan kuliah.dan itu membuat saya merasa kecewa dan mulai mencari banyak informasi mengenai perguruan tinggi dengan biaya pendaftaran sedikit,beasiswa,dan lainnya.kemudian dari sini, tau tentang KIPK yang pada dasarnya memang diperuntukkan untuk anak yang ingin kuliah namun kesulitan dalam biaya.singkat cerita daftar kemudian berhasil terdaftar di KIPK 2021. Kemudian diriku,mendaftar kuliah melalui banyak jalur mulai dari SNMPTN,SPAN-PTKIN,UTBK,BEASISWA SANTRI,UM-PTKIN dan lainnya. dan itu semua tanpa sepengetahuan orang tua,karena ingin membuktikan kalo saya ini bisa kuliah tanpa biaya orang tua.di sela-sela itu,saya juga mulai mengaktifkan yang namanya lomba online di media sosial,tujuannya jelas untuk menang dan mendapatkan uang dari hasil lomba online tersebut.yang mana uang tersebut saya gunakan untuk biaya tes kuliah dan tentu menabung bilamana harus masuk kuliah lewat jalur mandiri.Puji tuhan,dalam banyak lomba online yang saya ikuti sering mendapat hasil yang baik dan hasilnya bisa saya tabung karena posisi saat itu menuju kelulusan sehingga ada jeda waktu kosong yang bisa saya manfaatkan secara maksimal dalam lomba-lomba online tersebut.
Sambil mengikuti lomba-lomba online,memantau hasil dari beberapa jalur masuk kuliah diatas tadi,diawali dengan SNMPTN yang hasilnya tidak memuaskan dilanjutkan dengan hasil SPAN-PTKIN hasilnya juga tidak memuaskan.hasil demi hasil dari setiap jalur masuk diatas sama sekali tidak ada yang berhasil dan membuat merasa kecewa,sakit pada diri sendiri tentunya karena tidak mampu membuktikan kepada orang tua.Semangat diawal membara pun sempat hilang,karena mungkin jalannya tidak kuliah di tahun ini.hingga pada akhirnya saya memutuskan memberanikan untuk masuk ke kuliah swasta menanyakan informasi mengenai beasiswa prestasi di kampus tersebut.disitu memang ada,akan tetapi minimal kompetisi yang diikuti tingkat daerah dan harus offline lomba yang diikuti tersebut.saya pun tidak berhasil lagi karena lomba yang sering saya ikuti online.dari situ,putus sudah harapan untuk mampu kuliah.
Dari rangkaian hasil yang saya terima tadi,pihak sekolah menghubungi saya agar berkenan hadir menghadap kepala sekolah,disitu saya merasa bimbang dan takut.bimbang karena merasa gagal masuk ke perguruan tinggi dan takut karena belum lunas ijazah.singkat cerita,keesokan harinya saya menemui ibu kepala sekolah,disana ternyata saya ditanya mengenai kondisi mental,kemudian motivasi,hingga diberi cerita beliau tentang pengelaman sulit dalam hidup.tidak hanya itu,beliau juga memberikan link kepada saya agar mau mencoba kembali untuk daftar masuk ke perguruan tinggi melalui jalur mandiri.link dalam hal ini biaya registrasi pendaftaran.dari cerita,motivasi beliau tersebut saya dengan lantang menerima tantangan ibu kepala madrasah dan saat itu saya memilih uinsa karena kebetulan beliau yang menyarankan beliau berkata “anda ini terbentuk dari lingkungan agamis yang sangat kental.menurt saya,silahkan pilih yang sekiranya dapat mengasah kemampuan agamis anda jauh lebih baik.” Dari ucapan beliau diatas seketika muncul pikiran uinsa.kemudian saya daftar setelah itu melakukan pembayaran dan menunggu hasil dari pendaftaran tersebut.di sela-sela itu juga saya di percaya ibu kepala sekolah untuk mengaktifkan gerakan literasi sekolah yang memang awal mulanya dari angkatan saya dan kebetulan saya bertindak sebagai founder pada saat itu.di sana merasa kebanggan dan kehormatan bagi saya memimpin jalannya organisasi kecil namun banyak pengalaman yang dapat diambil. Singkat cerita,tibalah hari dimana penentuan saya bisa kuliah di tahun ini atau sebaliknya.hasil yang didapat pun lolos,saat itu juga saya meneteskan air mata dan bersyukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan keyakinan bahwa semua bisa dilakukan dan banyak jalan selama kebaikan adalah tujuan awal.sampai di titik itu pun saya belum berani membicarakan hal ini kepada orang tua,karena menunggu nominal biaya awal kuliah dan ternyata lumayan banyak sekitar 4 juta. Pada saat itu kebetulan ada uang hasil lomba online tadi sekiranya bisa menutupi walaupun masih kurang mencapai nominal biaya tersebut.disaat itu juga saya memberanikan diri untuk berbicara secara langsung akan hasil keterima masuk UINSA sekaligus dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk awal.jujur dalam penyampaian biaya,saya banyak berbohong kepada orang tua,tujuannya agar saya mendapatkan restu dan izin dari mereka.syukur alhamdulilah orang tua mengizinkan dan mau membantu biaya awal kuliah sebesar 1 juta.karena saya cerita bahwa biaya yang dikeluarkan yakni sebesar 1.5 juta ada sisa sekitar 2.5 juta dan itu bisa tertanggulangi karena kegiatan dari hasil lomba-lomba online tadi.kemudian,melakukan transaksi pembayaran hingga akhirnya bisa masuk ke perguruan tinggi negeri walaupun masuk lewat jalur mandiri,setidaknya ada rasa bangkit dan pantang menyerah dari perjalanan masuk UINSA di pertengahan semester awal baru dibukalah beasiswa kipk disitu saya daftar dan dengan rahmat sang kuasa saya bisa bergabung bersama teman-teman Ambisi KIPK semuanya.
Dari panjangnya cerita diatas,memang terasa berat untuk melakukannya.tapi selama yakin dan tetap mau berproses untuk hasil maksimal maka disitulah banyak pintu terbuka untuk akhir cerita bahagia.Di akhir,saya juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang tua,teman seperjuangan,kepala sekolah dan semua orang yang memantik semangat saya agar masuk ke perguruan tinggi dan tentunya kuliah dengan baik.semoga segala kebaikan kalian semua dibalas sang kuasa.Aamiin yaa rabbal aalamiin.
Cerita diatas merupakan bukti narasi murni yang pernah saya alami,buat teman-teman yang mungkin ceritanya hampir sama dengan narasi diatas,pesan saya nikmati prosesnya, ikuti alurnya,dan yakini bahwa akan ada waktu yang tepat seusai rasa sakit dan bangkitlah dengan cepat.karena hidup di dunia pada dasarnya membuat cerita bukan hanya sekedar menikmati cerita.Dan untuk mampu bercerita memang di perlukan usaha,pengorbanan,dan rasa sakit yang tidak terhitung dalam berproses untuk menghasilkan akhir cerita yang membanggakan,dan pengalaman spesial dalam diri seseorang. Kisah seseorang memang berbeda,tapi pada dasarnya solusinya sama yakni keyakinan dan tidak pernah menyerah pada situasi dan kondisi jatuh sekalipun merupakan kunci seseorang mewujudkan yang diimpikan.