Muhammad Alfani – Cerita Inspirasi Perjuangan Ku

Perkenalkan namaku Mukhammad Alfani, aku lahir sebagai anak tunggal dari kedua orang tua ku. Alamat rumahku bertempat di desa Kersikan tidak jauh dari kota Pasuruan. Ibuku seorang penjual jamu rempah-rempah di rumah. Pada waktu itu ayahku jatuh sakit yang membutuhkan biaya yang cukup mahal. Dan pada akhirnya ayahku meninggal ketika umurku masih kecil sekitar 2,5 tahun. kalian pasti tahu bagaimana rasanya di tinggal seorang ayah yang masih kecil, dan masih belum ngerti apa-apa. Rasa kasih sayang saja aku rasakan hanya sekejap dan itupun masih diumur balita. Jelas semua keluarga ku shock sedih mendengar dengan kabar itu terutama ibuku. mau tidak mau ibuku harus membesarkan ku sendirian sebagai single parent. Hari tambah hari seiring berjalan nya waktu, kini aku tumbuh besar sebagai remaja sekarang aku telah menduduki bangku sekolah MA sekaligus tinggal di pondok yang bernama ponpes Darul Lughoh Wa da’wah Bangil, Pasuruan.

pada tahun 2020, aku lulus sekolah Madrasah Aliyah yang bertempat di kota Bangil, Pasuruan. Setelah lulus, aku memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Alhamdulillah lolos dengan jalur prestasi diterima di salah satu Universitas swasta satu wilayah dengan tempat pondok ku. Bahkan sudah mendapatkan kartu NIM (Nomor Induk Mahasiswa). Namun sayangnya, keluarga ku belum bisa membiayai biaya kuliah ku. Dengan keadaan ibuku single parent seperti ini, aku memutuskan untuk gapyear. iya, jeda 1 tahun.

Sebenarnya, ibuku tidak mengizinkan untuk berkuliah karena alasan perihal biaya. tetapi, aku tetap kekeh ingin berkuliah di Universitas yang aku impikan. Malahan aku pernah mengancam buat pergi dari rumah, ibuku menangis. Aku berdo’a meminta kepada Allah supaya bisa meluluhkan hati ibuku. Besok paginya, ibuku berubah pikiran bahwa aku diizinkan untuk kuliah dengan syarat harus mencari beasiswa dan harus tempatnya tidak jauh dari kota Pasuruan. Atas kesempatan izin ibuku, aku tidak akan patah semangat, dengan semangat mewujudkan mimpi besarku untuk bisa duduk di bangku kuliah. Aku menabung setiap harinya untuk biaya tes SBMPTN, UMPTKIN juga membeli buku-buku penunjang belajarku (1 buku UMPTKIN IPS 2 buku SBMPTN) harganya lumayan cukup mahal, aku beli dengan hasil uang tabunganku selama masih di pondok. Rasanya sakit sekali, jika melihat teman-teman ku bisa jajan sukaria. sedangkan, aku rela memilih menabung. tetapi tidak apa, karena ini demi masa depan ku. Setiap malam, aku selalu pergi ke masjid seorang diri untuk melaksanakan salat tahajjud melangitkan do’a-do’a ku agar Allah Swt memudahkan jalan langkahku untuk mewujudkan mimpi-mimpi ku. Setelah selesai, aku langsung menuju ke lantai 5 di gedung pondok ku. di mana disitu aku hanya seorang diri, tidak ada seorang pun kecuali aku dan buku-buku ku. Aku hanya bisa belajar diwaktu malam, karena pagi, siang, sore masih ada kegiatan pondok yang wajib diikuti waktu itu tidak pas untuk belajar. Disitu dengan suasana hening, aku belajar lebih giat semangat mempelajari semua buku-buku itu. Jujur, sebenarnya sering merasa pusing dan ngantuk karena harus bangun di tengah malam, tetapi aku harus kuat. Pasti ada jalan, di mana orang susah berusaha pasti di akhir akan jadi buahnya.

Hingga pada tanggal 15 Maret 2021 adalah saatnya pendaftaran SBMPTN. Aku meminta tolong berpesan kepada paman ku untuk mendaftarkan nya karena pada waktu itu aku sedang di dalam pondok. Sebelumnya berkas-berkas sudah aku persiapkan di jauh-jauh hari yang lalu sebelum balik ke pondok. tidak jauh lagi waktu pendaftaran SBMPTN dengan UMPTKIN. pada tanggal 01 April 2021 adalah pendaftaran UMPTKIN. di waktu itu aku sudah dirumah, karena di bulan puasa semua anak pondok di izinkan untuk pulang kampung. Aku mendaftarkan diri jalur UMPTKIN itu di bantu oleh paman ku. Pendaftarannya daring, jadi bisa dilakukan dirumah masing-masing begitu pun nanti pelaksanaan ujiannya.

Selama di bulan Ramadan, waktu ku habiskan selain dengan beribadah kepada Allah, membantu orang tua dirumah, terkadang ada waktu luang aku mojok diri dikamar untuk melanjutkan belajar. juga setiap selesai salat tarawih aku sering keluar malam untuk belajar kelompok dengan teman-teman karib ku. Pada tanggal Senin, 14 Juni 2021, mulai pukul 15.00 WIB adalah pengumuman SBMPTN, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim aku buka di makam ayahku, ternyata hasilnya memuaskan. Aku dinyatakan lolos di Universitas Brawijaya. Senang, bangga, merasa kalau aku telah membanggakan diriku, ibuku, keluarga besarku. tetapi, pada waktu itu ibuku berpesan “nak, mungkin rezeki mu bukan disitu, ibu kalau kamu berada disitu kayaknya ibu gak kuat, gapapa yah tetap semangat masih ada jalur satunya lagi dan ibu mau kuliah kamu dapat beasiswa dan murah.” Dengan tatapan ibu seperti itu aku memutuskan untuk tidak masuk di Universitas Brawijaya. Dan ibu  berucap lagi “Tiga hari lagi pengumuman, siapa tahu Allah menempatkan rezeki mu di jalur itu. salat lalu berdo’a yah minta sama Allah Swt.” Dengan kata-kata lembut yang dilontarkan oleh ibuku, akhirnya hatiku sedikit tenang. Aku setiap selesai salat setiap malam tahajjud meminta kepada Allah Swt untuk diloloskan diterima menjadi mahasiswa baru lewat jalur UMPTKIN 2021 karena aku yakin selagi dia mau pasti Allah akan ngasih.

pada akhirnya tepat di tanggal Kamis, 17 Juni 2021 pukul 13.00 WIB adalah hari di mana pengumuman UMPTKIN yang sedang ku tunggu-tunggu, perlahan-lahan aku buka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillah aku dinyatakan lolos diterima menjadi mahasiswa baru melalui jalur UMPTKIN 2021 di salah satu universitas Islam negeri di Jawa Timur, ialah UIN Sunan Ampel Surabaya. Tangis haru pecah saat ku buka pengumuman itu di pusara makam ayahku. Aku berterima kasih kepada Allah karena telah menjawab semua do’a-do’a ku. tak lupa juga ku peluk ibuku waktu aku pulang dari makam yang selalu setia mendo’akan dan mencoba menenangkan ku di waktu itu. Alhamdulillah aku sangat bersyukur bisa diberi kesempatan untuk melanjutkan kuliah lagi. dan tak lupa juga aku datangi dan berterimakasih kepada ustad-ustad ku yang telah membimbing ku selama di pondok, aku yakin berkat do’a-do’a beliau aku di permudahkan jalanku dan atas ilmu-ilmu beliau juga yang dituangkan ke dalam dirikulah kini aku menjadi sukses mencapai impian ku. kini pada tahun 2022 aku resmi menjadi mahasiswa aktif dengan jurusan Ilmu Hadis di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya. Namun, perjuangan ku tidak sampai di sini dan harus terus berlanjut, setelah pengumuman hasil UMPTKIN aku dan para mahasiswa baru menunggu pengumuman jadwal dan ketentuan pelaksanaan PBAK (semisal ospek). Setelah pelaksanaan PBAK selama 2 hari, selang beberapa hari kini melanjutkan ke materi perkuliahan. Jujur, aku agak nervous karena hari pertama kuliah dan dilakukan secara daring. Tetapi, aku senang sekali bisa berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah. Dan seiring berjalannya waktu rasanya pun sudah biasa menjalani hari-hari perkuliahan ku secara daring. 

Dalam pertengahan perkuliahan semester awal, aku mendapatkan informasi bahwa ada beasiswa Kip-kuliah. Tanpa berpikir panjang, aku segera daftarkan diriku melalui website yang dibagikan oleh kampus. Aku penuhi semua berkas-berkas persyaratannya, mulai dari meminta surat ke kepala desa dan sebagainya apapun itu yang menjadi syarat pendaftaran kip-kuliah aku penuhi tanpa terkecuali. Dan akhirnya, alhamdulillah aku di nyatakan lolos pada tahap seleksi berkas dan lanjut ditahap wawancara, yaitu tahap akhir. Karena masih dalam keadaan pandemi, tes wawancaranya dilakukan secara daring. aku rasanya deg-degan sekali, tapi aku mencoba tenang, fokus, mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan alhamdulillah aku bisa melaluinya dengan lancar. Selang beberapa minggu, hari dimana itu ialah pengumuman layak atau tidak layaknya penerimaan beasiswa Kip-kuliah. Alhamdulillah aku dinyatakan lolos dan layak sebagai mahasiswa penerima beasiswa Kip-kuliah. Dan kini aku harus semangat lagi mencari ilmu, hingga nanti lulus sarjana dalam waktu yang tepat dengan nilai IPK cumlaude dan yang paling penting bermanfaat. Aku harus bisa membahagiakan ayahku yang ada di alam kubur sana dan membawa ibuku sukses bersama-sama pada masa depan.

Hidup adalah perjuangan yang harus dimenangkan, selalu ada tantangan yang harus dihadapi. Saat kesusahan menerpaku, saat itulah Allah mewariskan semangat, pantang menyerah, kerja keras, berani menjadi yang berbeda. Mengalahkan rasa takut kunci utama. Bukan kekurangan finansial yang menjerumuskan pada kegagalan, justru alasan-alasan yang harus di hindarkan. Salam sukses semangat dariku (Mukhammad Alfani) berbekal pesan, “Jangan pernah takut membentuk cita-cita. Kita bisa! Kita sangat Powerfull! Tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad keberanian. Buatlah mimpi yang besar dan bergeraklah dari sekarang!!! karena siapapun bisa jadi apapun.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *