PROLOG
Hii.. Perkenalkan nama aku Fadiya Hayatis Shefaya orang-orang biasa memanggilku Shefa. Saat ini aku sedang menempuh Pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester 2. Aku juga memiliki saudara kembar yang Bernama Shefi. Dalam tulisan ini aku akan bercerita bagaimana atau perjuangan apa saja yang aku lakukan sampai pada akhirnya Alhamdulillah aku sekarang mendapatkan Beasiswa KIP-K.
Sewaktu SMA aku dan saudara kembarku sangat berkeinginan untuk melanjutkan Pendidikan sampai perguruan tinggi. Langkah awal yang kita ambil adalah mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Kita mengikuti test seleksi tersebut, karena kita tahu jika kita lolos lewat jalur tersebut, biaya perkuliahan seperti UKT (Uang Kuliah Tunggal) insya allah lebih ringan daripada pendaftaran kuliah lewat jalur mandiri. Kita sudah optimis bahwa kita akan lolos dalam test tersebut, namun nasib berkata lain. Pada tanggal 14 Juni 2021 hari dimana pengumuman SBMPTN tiba, kita harus menerima kepahitan bahwa salah satu dari kita tidak ada yang lolos dalam seleksi tersebut. Aku sangat sedih karena aku gagal membuat kedua orang tua ku bangga. Setelah tahu bahwa SBMPTN adalah bukan rezekiku untuk mendapatkan bangku kuliah, aku tidak memiliki niat ataupun rencana untuk mendaftar kuliah lagi dengan jalur mandiri. Karena aku tahu kalau biaya kuliah lewat jalur mandiri begitu tinggi dan aku tidak tega jika harus meminta ayah dan ibu untuk mendaftarkan aku kuliah jalur mandiri. Meski begitu, Ibu adalah orang pertama yang menawarkan aku untuk mendaftar kuliah lewat jalur mandiri.
“nak ibu punya rencana yaitu mendaftarkan salah satu dari kalian untuk daftar jalur mandiri”
Mendengar saja aku merasa gak tega. Dalam hati ingin sekali, namun aku sadar jika aku menuruti ibu, mungkin semua tabungan ibu untuk sekolah adek aku yang bungsu akan habis hanya untuk daftar kuliah aku. Lantas bagaimana tanggapanku? Setelah aku merundingkannya dengan saudara kembarku, kita sepakat bahwa kita menolak tawaran ibu, karena kami sudah berjanji bahwa kami ingin selalu Bersama-sama dalam menggapai cita-cita dan kami tidak ingin saling meninggalkan satu sama lain. Beberapa hari setelah pengumuman itu aku mencari informasi seputar pendaftaran kuliah Perguruan Tinggi Negeri yang tidak ada uang pangkalnya. Tepat 4 hari setelah pengumuman aku tanya sama salah satu guru BK aku di SMA. Kata beliau UINSA adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang pendaftaran mandirinya tidak ada uang pangkal. Mendengar kabar itu aku dan kembaranku langsung mendaftarkan dengan jurusan pilihan kami. Sebenranya aku sudah siap apabila aku harus gap year, oleh karena itu, ketika aku mendaftar kuliah mandiri di UINSA aku sama sekali tidak berharap banyak untuk lolos. Dua hari setelah kami mendaftar kuliah di UINSA kami juga dapat informasi jika pendaftaran vokasi Universitas Airlangga gelombang 2 dibuka. Dengan berbagai pertimbangan kami dengan orang tua, akhirnya kami mencoba lagi mendaftar sebagai bentuk usaha untuk memperoleh jatah bangku perkuliahan di tahun 2021. Setelah kami mendaftar beberapa kuliah jalur mandiri tersebut, kami juga berupaya mencari pekerjaan sebagai rencana paling buruk jika kami tidak lolos ujian mandiri tersebut. Kami mendaftar lowongan pekerjaan sebagai salah satu karyawan toko roti yang cukup terkenal di daerah kami. Berbeda dengan Shefi, Alhamdulillah aku diterima bekerja sebagai karyawan toko roti tersebut.
Hari pengumuman penerimaan mahasiswa vokasi baru Universitas Airlangga gelombang 2 akhirnya tiba, untuk yang kedua kalinya aku dan kembaranku sama-sama mendapatkan kegagalan pada hari itu. Yaitu kami kembali tidak lolos seleksi tersebut. Hari demi hari aku berusaha menikmati kegiatanku sebagai seorang karyawan baru toko roti. Ketika aku bekerja banyak sekali ilmu baru dan pelajaran hidup yang bisa aku ambil. Aku jadi tahu bagaimana rasanya menjadi seorang kasir toko, Aku belajar bagaimana menjadi seorang kasir yang bertanggung jawab, aku menghafal kode masing-masing roti yang ada di toko roti di tempat aku bekerja. Aku belajar bagaimana cara menoping donat yang rapi dan tentu itu semua bukanlah hal yang mudah bagi aku yang pertama kali masuk dunia kerja. Bersyukur sekali dalam hal ini aku menyadari banyak skill baru yang aku pelajari. Dan seperti yang aku katakana tadi ada banyak pelajaran hidup yang bisa aku ambil, seperti tentang menghargai kerja keras, menghargai uang yang kita dapat untuk kita gunakan dalam hal-hal yang bermanfaat, dan sekarang aku jadi tahu bagaimana susahnya mencari uang. Aku bekerja di lingkungan baru, artinya aku juga ketemu dengan orang-orang baru. Kembali harus mengatakan bahwa aku sangat bersyukur kepada Allah karena aku bertemu dengan orang-orang dan hebat yang usianya rata-rata diatas usiaku. Setelah pengumuan penerimaan mahasiswa baru vokasi gelombang 2, Universitas Airlangga kembali membukua pendaftaran vokasi untuk gelombang 3. Dengan pertimbangan kami dan orang tua lagi, akhirnya kami kembali mencoba mencari keberuntungan lewat jalan ini.
Seperti hari-hari biasanya aku bekerja dan menanti kabar baik dari 2 universitas yang aku daftar, yaitu Universitas Airlangga dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Aku selalu berdoa bahwa aku ingin sekali lolos di Universitas Airlangga. Akhirnya hari pengumuman pendaftaran mandiri Universitas Islam Negeri Sunan Ampel tiba. Aku dan saudara kembarku lolos dalam seleksi ini. Kami sangat bersyukur kepada Allah karena kami akhirnya mendapat kabar baik. Aku tidak segera melakukan administrasi lanjutan, dikarenakan aku dan saudara kembarku masih ingin menerima kabar baik dari pendaftaran gelombang 3 Vokasi Universitas Airlangga. Tepat di hari terakhir daftar ulang UINSA, kami kembali mendapat sebuah kegagalan. Yaitu kami dinyatakan tidak lolos seleksi test vokasi Universitas Airlangga gelombang 3.
Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan daftar ulang pada hari terakhir tersebut. Pada hari itu aku merasa kasihan dengan orangtua kami, karena pada saat itu ayah dan ibu benar-benar mengambil semua uang tabungan mereka untuk biaya kuliah kami. Aku sadar biaya kuliah tersebut cukup besar, karena orang tuaku harus menguliahkan 2 anaknya sekaligus. Dan jujur aku sangat bangga kepada mereka yang mampu membayar UKT pertama kami. Setelah mendapat kabar bahwa aku dinyatakan lolos seleksi mandiri, aku memutuskan untuk resign bekerja dikarenakan aku takut kedepannya aku tidak bisa mengatur dengan baik. tidak lama setelah kami membayar daftar ulang, saudara kembarku berinisiatif untuk mencari informasi seputar keringanan ukt dan lain-lain yang berhubngan dengan bantuan atau beasiswa. Tidak lama setelah itu saudara kembarku memberitahu kepada aku bahwa dia mendapat informasi dari kakak tingkat yang dia kenal seputar beasiswa KIP-K, jujur pada waktu itu aku sangat excited mendengarnya. Aku ingat sekali kami sangat mempersiapkan semuana secara Bersama-sama. Dimulai dengan mengumpulkan berkas-berkas apa saja yang dibutuhkan dalam proses pendaftaran Besasiswa KIP-K itu. Kita meminta ayah untuk berkali-kali ke kantor kelurahan demi menyiapkan seluruh berkas yang kami butuhkan. Aku sangat bangga kepada ayah, beliau begitu memperjuangkan apapun yang anaknya inginkan. Aku ingat sekali waktu itu ayah sampai bolak balik kelurahan hingga 3x karena kecerobohan kami dalam menyampaikan dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam pendaftaran beasiswa ini. H-1 sebelum mengumpulkan berkas-berkas, aku dan saudara kembarku baru ingat bahwa salah satu berkas pentingnya adalah legalisir nilai raport SMA. Ketika kami baru ingat, kami langsung merasa kebingungan karena kita sama sekali belum menyiapkan sama sekali mengenai berkas tersebut. Alhamdulillah salah satu Staf Tata Usaha di SMA kami adalah teman sekolah ibu kami. Aku sangat bersyukur karena walaupun kami diawal merasa kebingungan, akhirnya semuanya bisa selesai. Setelah semuanya sudah siap, aku langsung mengantarkan berkas tersebut ke Universitas. Pertama kalinya aku memberanikan diri untu pergi ke Surabaya naik kereta sendirian. Pengumuman tahap pertama atau tahap seleksi berkas sudah diumumkan dan alhamdulillah kami berdua sama-sama lolos. Hingga akhirnya kami melanjutkan sampai tahap interview. Pada saat interview ada satu perintah dimana aku harus menceritakan bagaimana keluarga aku, apa pekerjaan orangtuaku, berapa jumblah saudara kandungku, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Pada saat aku menjawabnya diluar dugaan aku manangis, karena pada sesi interview ini aku berbicara tentang orangtua, dimana mereka adalah orang yang paling berharga dalam hidup aku.
“Oh ya allah jadi mereka menguliahkan 2 anak dari jalur mandiri, nak itu biayanya sangat tinggi, kamu harus bangga sama mereka”
Aku masih ingat Ketika aku mendengar kalimat itu diucapkan oleh ibu yang sedang mewawancaraiku. Seketika aku kembali meneteskan air mata, karena pada saat itu aku membayangkan bagaimana susahnya kedua orangtuaku dalam mengumpulkan uang.
Hari dimana pengumuman beasiswa KIP-K tiba, aku sangat bersyukur karena nama aku tercantum sebagai mahasiswa yang lolos seleksi. Berbeda dengan aku, saudara kembarku Shefi dia tidak lolos dalam seleksi ini. Meski begitu aku sangat bersyukur, seenggaknya dengan uang beasiswa tersebut, aku bisa meringankan beban mereka. Dengan uang beasiswa tersebut, alhamdulillah aku bisa membeli laptop sendiri untuk kepentingan kuliah aku. Dari sejak SMA aku ingin sekali membeli laptop, dan alhamdulillah sekarang keinginan aku terpenuhi. Dengan laptop yang aku beli pakai uang beasiswa ini, aku sangat senang karena aku bisa mengikuti perkuliahan dengan laptop seperti teman-teman aku yang lain.
Aku yakin jika kita punya mimpi dan kita mau untuk selalu memperjuangkan mimpi tersebut, maka yang awalnya hanya sebuah mimpi akan menjadi kenyataan yang indah. Dari apa yang aku dapat sekarang, aku tahu bahwa allah itu maha kaya dan maha adil. Diawal aku ragu, aku takut bahwa Ketika aku berkuliah aku merasa kekurangan karena keadaan ekonomi keluargaku, namun itu semua tidak terjadi karena allah sudah merencanakan atau Menyusun sekenario yang indah untuk hambanya. Yang cukup kita lakukan sebagai seorang hamba adalah kita harus yakin dan selalu berperasangka baik kepada Allah. Karena aku percaya bahwa Allah akan berbuat atau akan mengatur apapun berdasarkan prasangka hambanya. Aku bangga kepada diriku sendiri, karena atas apa yang aku lakukan aku bisa membantu orang tua dengan ini Saat ini aku selalu berusaha dan berdoa semoga nilai yang aku dapat di setiap semester selalu tinggi agar uang beasiswa ini bisa aku gunakan sampai aku lulus.
Setelah aku menulis ini, aku semakin yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah mengizinkan, saat ini punya mimpi bahwa aku ingin sekali mendapat beasiswa untuk berkuliah di luar negeri. Dan menurut aku keluarga adalah elemen paling penting untuk kita berjuang. Dengan keluarga yang baik, kita akan selalu mendapat semangat dan support yang luar biasa. Saat ini merekalah perioritas yang harus aku bahagiakan.