Peran guru dalam pendidikan karakter sebagai upaya membangun generasi berintegritas

Oleh : Erina Aprilia Putri Sabata

Pendidikan merupakan salah satu jalan mengembangkan potensi setiap individu. Pembentukan karakter setiap individu ini menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, terutama lingkungan budaya. Peserta didik harus mendapat arahan dan bimbingan dari guru agar tidak mudah terpengaruh budaya luar. Selain itu, peserta didik harus memiliki norma serta nilai budaya yang bisa digunakan sebagai pertimbangan mengambil sikap dalam kehidupan sehari-hari juga pembentukan karakter dalam diri peserta didik. Karakter yang baik tidak terbentuk begitu saja, namun perlu diasah dan dikembangkan melalui proses pengajaran secara konsisten dari waktu ke waktu. Proses pengembangan karakter merupakan bagian penting dari tugas sekolah. Proses ini hanya dilakukan melalui pemberian tugas sesuai dengan kurikulum yang ada, namun juga dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan masa lalu, sekarang, atau pun masa depan. Dalam pembentukan karakter kita perlu membiasakan diri dengan hal-hal positif karena kesuksesan dan keunggulan belajar bukan hanya dilihat dari perbuatan melainkan juga pada kebisaan. Melalui sikap keteladanan dari para guru, maka karakter positif peserta didik akan mudah terbentuk serta dapat menjunjung tinggi martabat bangsa melalui pendidikan serta pendidikan karakter. Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter peserta didik, dimana guru mencontohkan apa yang disampaikan kemudian akan ditiru oleh semua peserta didiknya. Keteladanan guru sangat mempermudah dan mendukung pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan karakter juga harus diajarkan dan dipupuk seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, moralitas, perilaku, dan kebhinnekaan.

Pembentukan karakter bertujuan untuk membentuk peserta didik sejak menginjak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Pada dasarnya pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha pembiasaan hal-hal positif sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Menilik kondisi yang terjadi sekarang, banyak terjadi kekerasan di kalangan remaja dan masyarakat, penggunaan bahasa atau kata-kata yang tidak sopan oleh peserta didik, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, antar individu dengan kelompok, serta timbul rasa kecurigaan dan kebencian antar sesama. Hal ini seakan menjadi cambuk agar kita menjadikan pendidikan karakter sebagai prioritas yang harus diutamakan. Integritas merupakan tindakan yang sejalan dengan apa yang dinyatakan. Nilai integritas meliputi kesatuan antara pemikiran, perasaan, perilaku serta ucapan, dan selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku. Integritas termasuk salah satu dari beberapa nilai dasar yang wajib ada pada diri peserta didik, terlebih bagi masyarakat secara luas. Sikap integritas ini dapat diterapkan dengan berperilaku jujur terhadap lingkungan serta diri sendiri, dan konsisten pada tindakan serta sikap. Nilai integritas ini meliputi sikap jujur, tanggung jawab, cinta kebenaran, dan mampu memberi keteladanan yang baik. Nilai utama yang wajib diterapkan adalah integritas, karena nilai ini merupakan implementasi dari berbagai sikap positif, saling menghargai dan nilai jujur yang senantiasa diajarkan berdasarkan karunia Tuhan.

Guru memegang peranan sangat penting bagi peserta didik. Dalam essay ini, penulis hendak mendeskripsikan secara singkat tentang peran guru dalam pendidikan karakter sebagai upaya membangun generasi berintegritas. Menurut Kemendikbud (2017: 8-9), nilai karakter integritas merupakan nilai dasar dalam perilaku atau sikap yang didasarkan pada usaha untuk menjadi orang yang senantiasa bisa dipercayai, baik dalam tindakan, ucapan, pekerjaan, berkomitmen tinggi, serta setia pada nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Berdasarkan beberapa teori yang telah penulis telaah sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa nilai integritas merupakan nilai karakter yang dimiliki oleh setiap peserta didik dan berhubungan dengan konsistensi tindakan yang mereka perbuat berdasarkan norma sosial dan agama yang telah ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun indikasi nilai integritas terdiri dari tiga hal, yang meliputi integritas inti, etos kerja dan nilai sikap. Pendidikan karakter merupakan suatu proses pemasangan berbagai nilai karakter pada masyarakat sekolah yang mencakup tiga aspek, yakni kesadaran, pengetahuan, serta tindakan guna menjalankan nilai-nilai tersebut yang berhubungan dengan diri masing-masing individu terhadap Tuhannya, sesama, hidup berkebangsaan serta lingkungan masyarakat. Oleh karenanya dalam upaya pembentukan pribadi serta penanaman karakter yang baik, seluruh pihak dan elemen harus terlibat, baik dari segi SDM, pengelolaan kurikulum, kualitas hubungan, proses belajar serta penilaian, manajemen mata pelajaran, manajemen sekolah, sarana prasarana, pembiayaan, serta budaya kerja warga serta lingkungan sekolah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *